|
Pertanian organik di VB menghadapi beberapa persoalan lingkungan. Kawasan Gunung Salak diketahui mempunyai keasaman tanah lebih tinggi daripada kawasan Gunung Gede Pangrango. Berdasar hasil pengukuran di tanah VB yang belum pernah ditanam sayur dan masih tertutup rumput atau semak-semak, pH-nya sekitar 5.0. Untuk lokasi lahan yang pernah ditanam dengan pupuk kimia, pH-nya sekitar 4.5 – jauh di bawah nilai netral sebesar 7.0.
|
|
|
|
| Untuk meningkatkan kesuburan tanah di lahan organik, VB melakukan beberapa langkah berikut: |
- Membuat sistem teras dan bedengan permanen berukuran 8x1 meter sehingga erosi tanah dapat dikurangi dan penyerapan unsur hara dari pupuk organik meningkat
- Memberikan mineral dolomite untuk meningkatkan pH tanah hingga 5.5.
- Memberikan batuan fospat untuk meningkatkan kesuburan tanah.
- Menanam padi (sawah) pada masa awal sebelum lahan organik ditanami sayuran untuk meningkatkan kandungan humus.
- Memberikan kompos dalam jumlah besar ke dalam bedengan yang baru dibuat. Setelah itu kompos ditambahkan secara rutin.
|
 |
Hingga saat ini (September 2010), sudah terbentuk kira-kira 180 bedengan standar dengan luasan total sekitar 1400 m2. Jumlah bedengan standar akan ditingkatkan hingga mencapai sekitar 400 – 500 bed.
Kompos dibuat hampir setiap hari di suatu bangunan bekas kandang ayam yang sudah ada sebelum VB didirikan, yang sekarang menjadi gudang kompos. Kompos dibuat dari beberapa jenis bahan:
-
Kotoran ternak yang dihasilkan dari kambing dan domba yang dipelihara di gudang kompos.
-
Kotoran ternak ayam bercampur sekam yang dibeli dari peternakan ayam pedaging di dekat VB.
-
Rerumputan yang dipangkas dari areal VB.
-
Dedaunan dari berbagai jenis pohon, khususnya dari jenis yang daunnya mudah terurai.
-
Cacahan batang pisang yang sudah membusuk, yang efektif untuk menaikkan pH tanah.
-
Urin yang dihasilkan oleh kambing dan domba yang dipelihara.
|
|
Bahan-bahan di atas dibuat menjadi kompos dalam rentang waktu sesingkat mungkin (bahan masih dalam keadaan segar) untuk memaksimalkan kandungan N (Nitrogen) dalam kompos. Tingginya kandungan N dalam tumpukan kompos ditunjukkan oleh meningkatnya suhu tumpukan dalam waktu singkat hingga mencapai suhu sekitar 70-80 derajat Celsius.
|
Pemeliharaan sayur pada musim penghujan menjadi lebih sulit dan jumlah panen beberapa jenis sayur menurun drastis akibat terpaan hujan lebat disertai tiupan angin kencang. Serangan hama dan penyakit meningkat akibat kelembaban tanah dan udara yang tinggi. Pada musim kemarau, walau air tersedia dalam jumlah yang cukup, namun jika penyiraman tanaman tidak dilakukan secara rutin dalam jumlah memadai, tingkat produksi sayur organik juga akan menurun. Pemeliharaan sayur pada masa peralihan dari musim hujan ke kemarau dan sebaliknya relative lebih mudah.
|
 |
Pemasaran masih menjadi tantangan dalam pengembangan pertanian organik di VB. Walau demikian tingkat penjualan sayur organik cen-derung meningkat seiring dengan mening-katnya jumlah dan kualitas sayur yang dihasilkan. Saat ini, sayur VB makin banyak dijual langsung ke konsumen di Bogor dan Depok.
|
[Copyright ©by Alex Korns]
|
|
|