Foto Banner Selanjutnya >>

Cagar Alam


Arboretum di VB saat ini belum begitu menarik, tetapi dalam kurun waktu 5 -10 tahun mendatang akan terlihat sangat menarik. Separuh dari luasan lahan VB  diperuntukkan bagi koleksi pohon kayu, yang ditanam dengan jarak 4 X 4 meter. Dari sekitar 1400 pohon kayu yang akan ditanam, sekitar 1100 telah ditanam pada tempatnya; mencakup 100 spesies pohon berbeda, kebanyakan spesies lokal (asli Jawa Barat). Seiring dengan membesarnya pohon kayu, staf VB juga akan menanam beberapa jenis tanaman semak dari hutan agar saat pohon kayu telah mencapai umur dewasa, arboretum semakin menyerupai hutan rimba tropis.

Gagasan yang hendak diwujudkan di Vila Botani adalah menciptakan lagi suatu hutan rimba yang menyerupai hutan yang pernah ada di Awas Paningal sebelum ada pemukiman atau perkebunan di sekitarnya. Beberapa studi tentang hutan tropis di Indonesia menunjukkan tingginya keaneka­ragaman spesies pohon – mencapai 200 per hektar. Kondisi yang sangat memprihatinkan akan terlihat manakala kita berjalan di hutan Gunung Salak yang terletak di samping kawasan VB. Hutan tsb didominasi tanaman pinus yang ditanam oleh pihak Pemerintah (Perhutani), atau, jika kita jalan lebih jauh, pohon rasamala atau puspa yang juga ditanam Perhutani. Untuk bisa melihat hutan asli dengan tanaman pohon yang beranekaragam, dari kampung terdekat, kita harus berjalan sangat jauh.

Walaupun pohon-pohon di VB  umumnya ditanam dengan cara acak, tetapi ada pola tertentu yang digunakan. Pohon yang paling besar, tingginya bisa mencapai 30 meter atau lebih, ditanam dengan jarak 8 sampai 9 meter, sedangkan pohon yang berukuran lebih kecil ditanam diantara pohon besar. Rasamala dan Puspa merupakan 2 jenis pohon paling tinggi yang sering ditanam pemerintah, tetapi populasinya di VB kurang dari 10 persen dari keseluruhan pohon hutan yang ditanam. Koleksi beberapa jenis pohon yang berasal dari famili tertentu ditanam di suatu wilayah tertentu pula. Beberapa jenis pohon ek (oak) tropis ditanam di lokasi yang dinamakan “Kebun Pasang”, terletak di wilayah ujung sebelah atas dari Vila Botani. Pohon pasang –ukurun benihnya cukup besar (menyerupai biji pohon ek atau kastanye) – termasuk jenis pohon yang bibitnya sulit didapatkan. Bibit pohon pasang mempunyai struktur akar yang sangat peka dan cukup sulit tumbuh jika ukuran bibitnya sudah agak besar. Bibit pasang yang dikumpulkan untuk ditanam sebaiknya masih berukuran kecil dengan tinggi sekitar 10-20 cm. Kelompok lain adalah famili dipterocarp, ditanam di wilayah ujung sebelah atas dari VB juga. Kelompok pohon ini mempunyai getah yang dapat disadap dan biasanya dijual sebagai getah damar, makanya  lokasi ini disebut “Kebun Damar”.

Kebanyakan pohon kayu di arboretum merupakan jenis asli Jawa Barat, sebagian kecil lainnya berasal dari beberapa daerah lain di Indonesia bahkan ada jenis yang berasal dari luar Indonesia seperti pohon Magnolia atau cempaka yang berasal dari India. Kebanyakan jenis pohon lokal merupakan kelompok pohon dari zona sub-montana; biasanya tumbuh pada ketinggian antara 600 - 1500 m dpl, sebagian lainnya merupakan kelompok pohon dataran rendah dan sebagian kecil adalah pohon dari zona Montana yaitu pada ketinggian di atas 1500 m dpl.

Koleksi pohon di Vila Botani dapat dikelompokkan berdasarkan familinya sebagai berikut:

  • Euphorbiaceae, jenis tanaman berkhasiat obat dari famili pohon karet-karetan, ada 18 jenis pohon yang telah ditanam.
  • Lauraceae, atau famili pohon salam-salaman, ada 16 jenis yang telah ditanam, termasuk beberapa jenis yang ditanam di kebun Huru, terletak di ujung sebelah bawah dari Vila Botani.
  • Fagaceae, atau pohon ek tropis, ada 10 jenis yang telah ditanam, kebanyakan ditanam di Kebun Pasang.
  • Moraceae, atau famili pohon Murbei atau pohon ara, ada 9 jenis yang telah ditanam.
  • Myrtaceae, atau famili pohon semak yang berbunga putih dan berbau wangi, ada 8 jenis yang telah ditanam.

Setelah pohon kayu ditanam, sebuah teras kecil dibuat di dekat pohon, untuk memudahkan penyerapan air oleh tanaman pada musim kemarau. Di musim kemarau, pohon yang telah ditanam disiram 1 – 2 kali seminggu untuk meminimalisir tingkat kematian pohon. Proporsi pohon yang tidak tumbuh relatif rendah, hanya sekitar 10-15 persen dari jumlah yang ditanam. Beberapa spesis pohon tertentu kurang cocok dengan kondisi tanah di VB. Untuk spesis-spesis tersebut, tingkat kematian tanaman relatif tinggi. Contohnya jenis pohon jabon dan calik angin. Daftar lengkap semua spesis pohon yang telah ditanam akan ditampilkan tahun depan, saat penanaman pohon telah selesai.

[Copyright ©by Alex Korns]

Partners

Vilabotani Partners